Buku " KOPASSUS INDONESIA : Rahasia Komando Pasukan Khusus "
Berikut postingan rheza mengenai Isi Buku Kopassus: Rahasia Pasukan Komando. Cekidot !
Isi buku Kopassus untuk Indonesia yang diluncurkan Kopassus TNI-AD tak sembarangan. Buku dengan desain gaul itu membuka rahasia dapur korps terbaik ketiga di dunia itu, termasuk operasi intelijen bawah tanah. Seperti apa?
Isi buku Kopassus untuk Indonesia yang diluncurkan Kopassus TNI-AD tak sembarangan. Buku dengan desain gaul itu membuka rahasia dapur korps terbaik ketiga di dunia itu, termasuk operasi intelijen bawah tanah. Seperti apa?
WANITA
itu bukan tentara. Gaya pakaiannya juga santai. Turun dari mobil New
Honda City metalik, dia disambut hormat oleh prajurit Kopassus. “Mbak
Esti ini sudah kami anggap bagian dari keluarga,” kata Letkol Farid
Makruf yang menyambut Esti di Markas Komando Kopassus, Cijantung,
Jakarta Timur Kamis lalu
Siang
itu suasana sekitar Kesatrian Kopassus agak lengang. Sebab, pada jam
dinas, semua prajurit sibuk dengan tugas masing-masing. “Sebelum
mengenal mereka, saya benar-benar awam dengan dunia militer,” kata Esti
yang sengaja berkunjung ke Kopassus untuk menemui Jawa Pos (Cenderawasih
Pos Group).
Nama
lengkapnya Erastiani Asikin Natanegara. Bersama penulis lain, Iwan
Santosa, mereka diberi kepercayaan penuh oleh Komandan Jenderal (Danjen)
Kopassus untuk menulis buku yang mulai beredar tiga minggu lalu itu.
“Buku
ini adalah buku resmi Kopassus pertama yang ditulis sipil dan untuk
umum,” kata Letkol Farid yang ikut berbincang. Farid adalah alumnus
Akmil 1991 yang juga menjadi salah satu narasumber buku. Mantan kepala
staf pribadi (Kaspri) Danjen Kopassus itu juga menjadi anggota tim
penyusun buku bersama 16 orang lainnya.
Menurut
Farid, Kopassus sengaja meminta orang luar agar tulisannya objektif.
“Mbak Esti ini mulai nul puthul. Kita memang buka apa adanya. Kalau mau
ditulis jelek, ya tulis saja,” kata perwira asal Pulau Madura itu.
Isi
buku setebal 345 halaman itu memang blak-blakan. Misalnya, cerita
seorang anggota Sandhi Yudha Kopassus yang bertugas sebagai intelijen
Kopassus saat masa darurat militer di Aceh pada 2003. Sersan Badri (nama
samaran, Red) bertugas untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh
Merdeka.
Untuk
menyukseskan misinya, Badri harus menyamar sebagai pedagang durian dari
Medan. Berselang setahun, sendirian, Badri menembus akses untuk
mendapat kepercayaan anggota GAM. “Saat paling sulit, saat dia diminta
pimpinan GAM melindungi istrinya dari kejaran pasukan TNI. Selama tiga
bulan, Badri harus mencari tempat kos yang aman dari kejaran TNI yang
sebenarnya temannya sendiri,” katanya.
Agar
jaringan intelijen sempurna dan tidak bocor, Badri tidak pernah
diketahui identitasnya sebagai anggota Kopassus kecuali oleh beberapa
pimpinan operasi. Meski menyamar sebagai pedagang durian, Badri
menggunakan kesempatan itu untuk menyabot senjata-senjata GAM.
“Misalnya, alat pembidik pada senapan-senapan GAM sengaja digeser agar
tembakan mereka melenceng atau tidak tepat sasaran,” katanya.
Kisah
lain yang juga sengaja dibuka Kopassus adalah tim Kopassus yang
bertugas mengamankan kerusuhan Ambon pada Januari 2001. Mereka bertugas
di tengah-tengah kelompok Merah (Nasrani) dan kelompok Putih (muslim).
Namun, ternyata, sumber kerusuhan adalah sniper (penembak jitu) gelap
yang memprovokasi serangan.
Narasumber
dalam kisah itu adalah Wakil Asisten Intelijen Kopassus Letkol Nyoman
Cantiasa yang saat itu masih berpangkat kapten. Kebetulan Nyoman pernah
menceritakan kisahnya secara singkat kepada Jawa Pos beberapa bulan lalu
saat tak sengaja bertemu di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Dalam
buku itu, dikisahkan bahwa Nyoman memerintahkan beberapa anggota tim
untuk mencari asal sniper yang menembak di malam hari. Ternyata, para
perusuh itu bersembunyi di Hotel Wijaya II Ambon. Mereka juga menyadap
saluran HT pasukan Nyoman. Bahkan, kata sandi Nyoman saat itu yakni
Arjuna 2 juga diketahui.
Berdasar
penghitungan matang, Nyoman akhirnya memerintahkan tim dengan seizin
Pangdam Pattimura (saat itu dijabat Mayjen M. Yasa) menyerbu Hotel
Wijaya. Terjadi baku tembak selama dua jam sebelum seluruh sniper
dilumpuhkan. Mereka berhasil menyita beragam senjata, seperti AK 101, AK
102, SKS, MK1, SS1 , M16, dan US Karabine 30 mm.
Selain
Aceh dan Ambon, Kopassus membuka kisah di balik operasi-operasi di
Papua, Timor Leste (dulu Timor Timur), dan berbagai lokasi lain di
Indonesia. Tidak khawatir strategi Kopassus bocor ke tangan intelijen
asing? Menurut Farid, kekhawatiran selalu ada. “Tapi, ibarat memasak
nasi goreng. Bumbunya tidak semua orang tahu, tapi hasilnya enak. Jadi,
secara detail teknisnya masih kami tutupi,” kata Farid yang sekarang
menjabat kepala penerangan Kopassus itu.
Tanpa
bermaksud sombong, kata Farid, Kopassus mempunyai kemampuan intelijen
dan antiteror yang bisa diandalkan. “Rata-rata pembebasan sandera hanya
butuh tiga menit. Di Woyla dulu juga cukup tiga menit,” katanya.
Saat
ditanya tentang operasi Densus 88 di Temanggung yang butuh waktu 17 jam
untuk meringkus Ibrohim, otak peledakan Ritz-Carlton, Farid menggeleng.
“Kami tidak mau mengomentari keahlian orang lain. Cukuplah masyarakat
yang menilai dengan buku. Kalau memang Kopassus jelek, ya, silakan
dianggap jelek. Apa pun itu kami bangga bertugas demi negara. Itu
kehormatan komando,” kata perwira yang pernah dikirim ke Sierra Leone,
Afrika, itu.
Masih
banyak kisah lain yang ditulis Esti. Misalnya, proses perekrutan
anggota Kopassus yang ketat. Seorang prajurit yang bisa diterima
Kopassus harus bisa berlari 12 menit dengan jarak tempuh minimal 2.800
meter. Lalu pull up 12 kali, push up 40 kali minimal dalam satu menit,
sit up 40 kali minimal dalam satu menit, renang dasar 50 meter dan tidak
takut ketinggian lebih dari 15 meter.
Setelah
itu mereka harus ikut seleksi psikologi dan jika lolos harus menjalani
pendidikan komando selama tujuh bulan. Pelatihan itu sangat berat.
“Mereka punya istilah kaki tomat, yakni kaki yang melepuh karena harus
long march dari Bandung ke Cilacap jalan kaki dengan jarak tempuh 500
kilometer selama 10 hari dengan beban perorangan 30 kg di pundak,” kata
Esti.
Kisah-kisah
kegalakan pelatih juga dideskripsikan. Misalnya, galaknya Kapten Encun
di Pusat Pendidikan Kopassus Batujajar. Encun yang ahli melempar pisau
komando itu sudah melatih spesialisasi komando 26 tahun. “Semua pohon
randu di Batujajar tidak ada yang selamat. Semua dibabat habis untuk
latihan lempar pisau,” katanya.
Kisah-kisah
humanis anggota Kopassus saat bertugas di luar negeri juga
dideskripsikan. Juga saat korps baret merah itu menjadi garda depan
penanggulangan bencana alam. Wanita alumnus Sastra Tiongkok, Universitas
Indonesia itu mengaku hanya butuh tiga minggu untuk menyelesaikan
bukunya.
“Sehari
saya wawancara delapan hingga 10 prajurit, mulai pangkat terbawah
sampai jenderal,” katanya. Interaksi tiga minggu itu telah mengubah
pandangannya tentang Kopassus. “Mereka orang-orang aneh yang mengidap
adrenalin junkie, yakni orang yang bekerja sangat prima dalam kondisi
stres dan dalam tekanan tinggi,” katanya.
Dia
mencontohkan salah seorang bintara bernama Serka Sumardi. Orang itu
istimewa karena sudah 14 kali ditugaskan di medan operasi. Sedangkan
rata-rata prajurit yang lain hanya empat kali. Sumardi pernah sekali
ditugaskan sebagai anggota pasukan PBB di Bosnia.
“Saat
saya tanya apa yang paling enak dalam penugasan, dia menjawab saat
dikirim ke Bosnia karena bisa merasakan enaknya landing (mendarat).
Ternyata selama 14 kali terjun operasi, dia selalu dilempar ke udara
dengan parasut dan belum pernah sekalipun naik pesawat. Ini ndeso, tapi
jujur,” kata Esti sambil melirik Farid.
Farid
tertawa lepas. “Kisah-kisah seperti itu kami harap bisa menarik minat
anak muda bergabung ke Kopassus. Kalau yang tua-tua, terus terang, kami
capek meyakinkan mereka,” katanya. (*/iro) (scorpions)
Kemampuan:
- Harus kuat siaga 24 jam di dalem perut bangkai kerbau… (kisah nyata, om yg anggota brimob jantungnya nyaris copot pas dipanggil anggota kopassus waktu lagi patroli di sekitar aceh)
- Harus bisa idup selama 1 minggu dan tidak terdeteksi tapi juga bisa sampai ke target yang ditentukan cuman bermodal pisau di hutan pedalaman kalimantan (menurut beberapa sumber)
- Harus memiliki kulit yg kebal terhadap sayatan senjata tajam (ini gak ngerti rumor dari mana)
- Kalau lagi off-duty harus punya personality and fisik yg tidak seperti anggota militer tapi mampu mengemban tugas kopassus
Definisi
masuk Pasukan Khusus Indonesia pada umumnya, dan Kopassus pada
Khususnya memang begitu berat & ketat, semua bersumber pada 1 kata,
“UNTUK MENJAGA BUMI PERTIWI / NKRI”,
Makanya
salah satu anggota Pasukan Khusus (didikan Kopassus) dari Kamboja
pernah mengatakan Pendidikannya seperti ga kebayang dalam pikiran
manusia, dalam Jungle Survival aja, Kopassus memiliki segudang cara
untuk memasuki hutan yang lebat & liar, cara membuat jebakan pun
lebih simpel tapi lebih mematikan dari jebakan Vietnam.
Itu
makanya tentara Australia & Amerika sempet kwalahan saat sparing
dengan Kopassus di Hutan Sulawesi yang medannya berupa Gunung &
Dataran Tinggi, saat itu Tentara US hanya bisa bilang “Kami seperti di
Neraka Hitam”. Selepas dari itu dengan surat Diplomasi Dephan AS &
Ausralia keberatan dengan keberadaan Kopassus dan dengan meminta
Kopassus jangan diperbanyak jumlahnya.
Ini
yang ga diterima Indonesia, karena permintaan dan alasan yang ga masuk
akal dan sangat jelas² ga berdasar. tapi akhirnya Indonesia tetap pada
pendiriannya bahwa keberadaan Kopassus merupakan unsur milik TNI yang
harus ada dan tidak akan di hilangkan dari kesatuan TNI sampai sekarang.
Dan
Buku yang pernah saya baca tersebut, Anggota Kopassus memang kasat mata
dan ga dipublikasikan. Tapi menurut data CIA Kopassus Indoensia pada th
1995 berjumlah 7000 personel aktif, yang tersebar di seluruh Nusantara.
Semoga Postingan ini menjadi motivator buat kalian. KOMANDO ..!!!!
Semoga Postingan ini menjadi motivator buat kalian. KOMANDO ..!!!!
Nice Info gan, kunjungi juga http://ixii-gen.blogspot.com/2013/12/cara-membuat-alarm-sederhana.html
BalasHapus